ANALISA UNSUR SEMIOTIKA DALAM IKLAN BAHAYA MEROKOK-Universitas Bhayangkara Jakarta Raya-Fakultas Ilmu Komunikasi

 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Alasan saya memilih iklan ini dengan harapan dapat mengingatkan masyarakat tentang bahaya merokok, sebab bahaya merokok mungkin sudah banyak yang mengetahuinya namun tetap saja ada yang mengabaikan dan tidak peduli tentang dampak dari merokok.

Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang paling berbahaya bagi kesehatan. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 zat kimia, termasuk zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker. Selain kanker, merokok juga dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, dan impotensi.

Beberapa penyakit yang dapat di alami oleh perokok pasif, seperti kanker, karena asap rokok mengandung berbagai zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker, seperti benzopiren, nitrosamin, dan arsenik. Kanker yang paling sering terjadi akibat merokok adalah kanker paru-paru, namun merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker mulut, tenggorokan, lambung, kerongkongan, pankreas, kandung kemih, dan serviks. Selain itu perokok pasif juga dapat mengidap penyakit paru-paru karena asap rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit paru-paru kronis, seperti bronkitis kronis dan emfisema. Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran bronkus yang menyebabkan batuk berdahak berkepanjangan. Emfisema adalah kondisi di mana kantong udara di paru-paru rusak, sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dan berkontraksi dengan baik.

Merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif dan perokok pasif, tetapi juga berbahaya bagi masyarakat secara keseluruhan. Hal ini karena merokok dapat menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi untuk biaya kesehatan dan kehilangan produktivitas.

Iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok perlu dipasang di berbagai tempat, seperti televisi, radio, dan media cetak. Iklan layanan masyarakat ini dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok.

 

 

 

 

 

IKLAN LAYANAN MASYARAKAT


 

Sumber: https://pin.it/5CQJeVm


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Iklan

Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atas keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian.

Suhandang (2005), mengemukakan iklan sebagai satu di antara jenis teknik komunikasi massa dengan membayar ruangan atau waktu untuk menyiarkan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan oleh si pemasang iklan.

Gilson dan Berkman (1980), menurut keduanya, iklan adalah media komunikasi persuasif yang dirancang sedemikian rupa untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektivitas atau tujuan pemasaran.

Iklan memiliki peran penting dalam perekonomian dan juga di masyarakat. Iklan dapat membantu meningkatkan penjualan produk dan jasa, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Iklan juga dapat memberikan informasi kepada konsumen tentang sebuah produk atau jasa yang sedang tersedia di pasaran. Selain itu, iklan juga dapat berperan dalam pembentukan opini publik, meningkatkan penjualan barang dan jasa, sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis.

2.2 Pengertian periklanan

Periklanan merupakan kegiatan yang terkait pada dua bidang kehidupan manusia sehari hari, yakni ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi, periklanan bertindak sebagai salah satu upaya marketing yang strategis, yaitu upaya memperkenalkan barang baru atau jasa untuk dapat meraih keuntungan sebanyak mungkin. Dalam hal ini, periklanan merupakan suatu kekuatan menarik yang ditunjukan pada sejumlah pembeli tertentu, hal mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar dapat mempengaruhi penjualan barang atau jasa dengan cara yang menguntungkan (Baarle, 1946: 1).

Menurut Philip Kotler, periklanan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi ide, produk, atau layanan yang dilakukan oleh sponsor dengan membayar. Pemilihan media periklanan yang tepat sangat penying untuk mencapai sebuah tujuan periklanan.


Inti dari pengertian periklanan adalah komunikasi nonpribadi yang dilakukan oleh sponsor dengan tujuan untuk mempengaruhi target pasar agar melakukan tindakan tertentu.

Komunikasi nonpribadi berarti komunikasi yang dilakukan tanpa adanya interaksi langsung antara pengirim dan penerima pesan. Pesan iklan disampaikan melalui media massa, seperti televisi, radio, koran, majalah, internet, dan sebagainya.

Sponsor adalah pihak yang membiayai kegiatan periklanan. Sponsor dapat berupa perusahaan, organisasi, atau individu.

Target pasar adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran iklan. Target pasar biasanya ditentukan berdasarkan faktor-faktor demografis, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan penghasilan.

 

2.3 Teori Semiotika

Semiotika adalah ilmu  yang mempelajari tentang tanda tanda. Tanda adalah segala sesuatu yang dapat diamati. Karena itu, semiotika mempelajari tentang bagaimana tanda tanda itu digunakan untuk berkomunikasi ataupun menciptakan makna dalam berbagai konteks.

Semiotika dapat diterapkan dalam berbagai bidang, seperti linguistik, komunikasi, dan sastra. Dalam linguistik, semiotika digunakan untuk mempelajari makna kata, kalimat, dan teks. Dalam komunikasi, semiotika digunakan untuk mempelajari makna pesan yang disampaikan melalui berbagai media, seperti bahasa, gambar, dan suara. Dalam sastra, semiotika digunakan untuk mempelajari makna karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama.

Secara umum juga dikatakan bahwa tanda adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain; tanda mengacu pada sesuatu yang lain. Contohnya, awan gelap menjadi tanda bahwa hujan akan segera turun.

Secara garis besar, semiotika dapat dibagi menjadi dua cabang utama, yaitu semiotika struktural dan semiotika pragmatis.

Semiotika struktural mempelajari tanda secara sistematis dan abstrak. Semiotika struktural berfokus pada hubungan antara tanda dan tanda lainnya, serta hubungan antara tanda dan konteksnya.

Semiotika pragmatis mempelajari tanda dalam konteks penggunaannya. Semiotika pragmatis berfokus pada bagaimana tanda digunakan untuk menyampaikan makna dan bagaimana makna tersebut dipahami oleh pengguna tanda.


Benda benda yang disikapi sebagai tanda itu merupakan objek kajian semiotika. Memang, terdapat segolongan tanda yang tergolong prasosial, yakni tanda tanda yang kita dapati dalam mimpi. Dalam hal ini, tanda prasosial itu lebih disikapi sebagai tanda yang tidak pertama-tama menghubungkan kita dengan orang lain dalam konteks sosial. Tanda tanda serupa itu dipandang sebagai fenomena semiotis yang personal/bagian dari  suatu psikologi pribadi.

Preminger berpendapat bahwa semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu yang menganggap bahwa fenomena sosial/masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda, semiotik mempelajari sistem sistem, aturan aturan, konvensi konvensi yang memungkinkan tanda tanda tersebut mempunyai arti (Pradopo, 2003: 119).

Menurut Culler (1981), Semiotika adalah instrumen pembuka rahasia teks dan penandaan karena semiotika adalah puncak logis dari apa yang disebut Derrida sebagai “logosentrisme” budaya Barat, yaitu rasionalitas yang memperlakukan makna sebagai konsep atau representasi logis yang merupakan fungsi tanda sebagai ekspresi (dalam Kurniawan, 2001: 12).

Semiotika juga dibedakan atas tiga macam, yaitu sebagai berikut.

1. Semiotika Murni

Semiotika murni adalah cabang semiotika yang mempelajari tanda-tanda dalam dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan konteks atau makna yang terkait. Membahas tentang dasar filosofis semiotika, yaitu berkaitan dengan metabahasa, dalam arti hakikat bahasa secara universal. Semiotika murni dapat membantu kita untuk memahami bagaimana komunikasi terjadi, bagaimana makna terbentuk, dan bagaimana tanda-tanda digunakan untuk mempengaruhi perilaku.

2. Semiotika Deskriptif

Semiotika deskriptif adalah cabang semiotika yang mempelajari tanda-tanda dalam konteks tertentu dan menggambarkan atau mengklasifikasikan tanda-tanda tersebut. Semiotika deskriptif tidak berusaha untuk menjelaskan bagaimana tanda-tanda tersebut bekerja atau bagaimana makna dihasilkan, melainkan hanya berusaha untuk memahami bagaimana tanda-tanda tersebut digunakan dalam konteks tertentu. Ruang lingkup semiotika yang membahas tentang semiotika tertentu, misalnya sistem tanda tertentu atau bahasa tertentu secara deskriptif.

 

3. Semiotika Terapan

Lingkup semiotika yang membahas tentang penerapan semiotika pada bidang atau konteks tertentu, misalnya dengan kaitannya dengan sistem tanda sosial, sastra, komunkasi, periklanan, dan lain sebagainya (Kaelan, 2009: 164).

Semiotika merupakan ilmu yang kompleks dan luas. Ilmu ini dapat digunakan untuk memahami berbagai aspek kehidupan, mulai dari bahasa, komunikasi, hingga sastra. Contohnya Semiotika terapan dapat digunakan untuk menganalisis media massa, seperti televisi, radio, dan surat kabar. Misalnya, semiotika dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana media massa menggunakan tanda-tanda untuk membentuk opini publik. Atau dalam bidang komunikasi, Semiotika terapan dapat digunakan untuk menganalisis komunikasi antarmanusia, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Misalnya, semiotika dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana orang menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara untuk menyampaikan pesan.

 

 


BAB III

ANALISA IKLAN

3.1 Mendefinisika Objek Iklan

Iklan masyarakat bahaya merokok adalah iklan yang fungsi dan tujuannya memberikan kesadaran dan agar mereka lebih pedulian kepada diri mereka sendiri. Iklan seperti ini berguna untuk mengingatkan masyarakat akan bahaya merokok.

Secara umum, objek iklan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

·        Objek Faktual, yaitu fakta yang mendefinisikan atau menggambarkan tentang bahaya merokok, seperti kandungan berbahaya yang terdapat pada rokok, serta penyakit penyakit yang dapat terjadi ketika masyarakat mengonsumsi rokok.

·        Objek Simbolis, yaitu objek yang mewakili bahaya merokok seperti gambar rokok yang ditengahnya terdapat logo larangan, dan cara cara agar bisa berhenti dari rokok.

Objek Faktual seharusnya lebih gampang dipahami dan juga dipercaya oleh masyarakat. Namun, objek simbiolis dapat lebih mudah untuk membangun kesadaran  masyarakat. Objek-objek tersebut dipilih dan dikombinasikan secara cermat agar dapat menyampaikan pesan tentang bahaya merokok secara efektif. Pemilihan objek yang tepat dapat membuat iklan bahaya merokok lebih menarik perhatian dan berkesan di hati masyarakat.

Kombinasi objek yang tepat juga dapat membuat pesan tentang bahaya merokok menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Iklan bahaya merokok dapat menjadi sarana edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok.

Efektivitas iklan bahaya merokok masih menjadi perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iklan ini dapat efektif dalam menurunkan jumlah perokok.

Selain itu, Objek iklan ini dapat didefinisikan secara denotatif dan konotatif. Secara denotatif, objek iklan ini adalah rokok, yang merupakan bahan yang mengandung nikotin dan tar yang dapat membahayakan kesehatan. Secara konotatif, objek iklan ini adalah bahaya merokok, yang meliputi berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh rokok, baik bagi perokok aktif maupun pasif.

 

3.2 Menganalisa isi teks dalam Iklan

- analisa isi teks berdasarkan kiasan.

 

Iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok ini berfokus dan bertujuan untuk menjadi reminder atau pengingat untuk para perokok bahwasanya merokok adalah kegiatan yang merugikan.  Bahaya merokok juga dapat mengancam kesehatan fisik dan mental si perokok, bahkan tak jarang yang meninggal karena disebabkan oleh rokok.

 

Pada teks “Stop merokok, ingat bahayanya”

Arti kiasan "Stop merokok, ingat bahayanya"

  • Stop merokok adalah ajakan untuk menghentikan kebiasaan merokok.             
  • Ingat bahayanya adalah mengingatkan akan risiko dan dampak negatif yang ditimbulkan oleh rokok.

Secara kiasan, "Stop merokok" dapat diartikan sebagai "berhentilah melakukan sesuatu yang berbahaya". Sedangkan "ingat bahayanya" dapat diartikan sebagai "sadarilah bahwa sesuatu itu berbahaya".

Dalam konteks iklan merokok, teks "Stop merokok, ingat bahayanya" memiliki arti bahwa merokok adalah kebiasaan yang berbahaya dan harus dihentikan. Rokok memiliki berbagai kandungan zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, dan juga penyakit pernapasan.

Teks ini juga mengingatkan bahwa merokok tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga berbahaya bagi orang-orang di sekitar perokok, termasuk anak-anak dan juga orang tua.

 

Arti non kiasan "Stop merokok, ingat bahayanya"

  • Stop merokok berarti berhentilah merokok.
  • Ingat bahayanya berarti ingatlah akan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh merokok.

Namun jika dijabarkan lebih rinci, arti non kiasan dari teks “Stop merokok, ingat bahayanya”  adalah sebagai berikut:

-        Stop merokok berarti berhentilah mengonsumsi rokok, baik secara aktif maupun pasif.

-        Ingat bahayanya berarti ingatlah bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit paru-paru, dan lain sebagainya.

Teks "Stop merokok, ingat bahayanya" merupakan ajakan untuk berhenti merokok karena merokok memiliki banyak bahaya bagi kesehatan. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian yang telah membuktikan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk penyakit yang berisiko tinggi terutama penyakit penyakit yang menyebabkan kematian.


Arti sebenarnya "Stop merokok, ingat bahayanya" adalah ajakan untuk masyarakat agar berhenti merokok karena merokok memiliki banyak bahaya bagi kesehatan. Bahaya merokok dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu bahaya bagi perokok aktif dan bahaya bagi perokok pasif. Namun, selain bahaya kesehatan, merokok juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial. Perokok aktif dan pasif dapat mengalami penurunan produktivitas kerja, Kerusakan finansial, peningkatan biaya pengobatan, dan risiko kecelakaan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, berhenti merokok adalah hal yang penting untuk dilakukan, dan merupakan pilihan yang bijak baik bagi perokok aktif maupun pasif. Sebetulnya, ada banyak sekali cara untuk berhenti dari kebiasaan merokok, seperti berhenti secara perlahan, menggunakan obat-obatan, atau berkonsultasi dengan dokter.

Teks "Stop merokok, ingat bahayanya" juga dapat menjadi motivasi bagi perokok untuk berhenti merokok. Teks ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok.

 

Pada teks “Tar: menyebabkan batuk dan sesak nafas”

Arti kiasan “Tar: menyebabkan batuk dan sesak nafas”, "tar" tidak digunakan dalam arti harfiahnya, melainkan sebagai kiasan untuk menggambarkan konsekuensi negatif dari merokok. Seperti dampaknya yang bisa menyebabkan  batuk batuk, sesak nafas dan gangguan pernafasan yang lain.

Secara keseluruhan, penggunaan “Tar: menyebabkan batuk dan sesak nafas” dalam iklan masyarakat tentang bahaya merokok berperan sebagai pencitraan yang kuat untuk menyampaikan bahaya merokok tersebut. Kiasan ini membuat dampak konsekuensi merokok terasa lebih nyata dan langsung, sehingga diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku dan mengurangi konsumsi rokok.

Penting diingat bahwa "tar" hanyalah satu contoh kiasan yang digunakan dalam iklan anti-rokok. Ada banyak cara lain untuk menggambarkan bahaya merokok, dan masing-masing memiliki dampak emosional dan persuasi yang berbeda.


Arti non kiasan “Tar: menyebabkan batuk dan sesak nafas”

Secara non-kiasan, kata "Tar" dapat diartikan sebagai zat kimia yang terkandung dalam rokok. Zat ini berwarna hitam dan lengket, serta dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan saluran pernapasan.

Dalam hal ini, kata "Tar" berfungsi sebagai istilah ilmiah untuk menggambarkan salah satu zat kimia yang sangat berbahaya dan itu terkandung dalam rokok. Penggunaan arti non-kiasan ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan objektif.

Penjelasan yang dapat diberikan untuk arti non-kiasan ini adalah sebagai berikut:

  • Tar adalah zat kimia yang terkandung dalam rokok.
  • Tar dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan saluran pernapasan.
  • Kerusakan yang disebabkan oleh tar dapat menyebabkan batuk dan sesak nafas.

 

Arti sebenarnya “Tar: menyebabkan batuk dan sesak nafas”

Secara harfiah, Tar hanya merupakan satu di antara ribuan bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok. Tar sendiri memang memiliki efek negatif terhadap kesehatan paru-paru, namun tidak secara langsung menyebabkan batuk dan sesak napas. Meskipun begitu, ada baiknya kita tetap memahami arti sebenarnya dari istilah-istilah yang digunakan dalam iklan, seperti Tar, untuk menghindari kesalahpahaman. Teks ini mengacu pada ajakan untuk berhenti merokok dan peringatan bahwa kebiasaan merokok itu sangat bahaya.

 

Pada teks “Karbon Monoksida”

Arti kiasan “Karbon monoksida”

Dalam konteks iklan bahaya merokok, penggunaan atau pemilihan kata "Karbon monoksida" secara kiasan dapat diartikan sebagai sebuah zat berbahaya yang bisa saja membahayakan dan mungkin menyebabkan berbagai penyakit. Hal ini karena Karbon monoksida adalah salah satu zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok. Zat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, dan kanker. Dalam hal ini, kata "Karbon monoksida" berfungsi sebagai simbol atau perwakilan untuk menggambarkan keseluruhan bahaya yang terkandung dalam rokok.

9

Penggunaan arti kiasan ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan menarik. Misalnya pada kata “Karbon monoksida: Berpengaruh negatif terhadap pernapasan dan pembulu darah” Gambaran ini sangat dapat membantu masyarakat untuk memahami bahaya rokok secara lebih visual. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dari kebiasaan merokok.

 

Arti non kiasan “Karbon monoksida”

Secara non-kiasan, kata "Karbon monoksida" dapat diartikan sebagai zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran tembakau. Zat ini berwarna tidak berwarna dan tidak berbau, namun sangat beracun.

Dalam hal ini, kata "Karbon monoksida" berfungsi sebagai istilah ilmiah untuk menggambarkan salah satu zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok. Penggunaan arti non-kiasan ini dimaksudkan untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan objektif. Penjelasan tentang Karbon monoksida ini  lebih akurat dan objektif karena didasarkan pada fakta ilmiah. Namun, penjelasan ini mungkin kurang efektif untuk menyampaikan pesan bahaya rokok kepada masyarakat umum. Hal ini karena masyarakat umum mungkin tidak memahami istilah-istilah ilmiah yang digunakan. Penggunaan arti kiasan dan non-kiasan dalam iklan bahaya merokok dapat disesuaikan dengan tujuan dan target audiens. Jika tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok secara umum, maka penggunaan arti kiasan dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi secara akurat dan objektif, maka penggunaan arti non-kiasan dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.

 

Arti sebenarnya “Karbon monoksida”

Arti sebenarnya dari kata "Karbon monoksida" dalam iklan bahaya merokok adalah zat beracun yang tidak berwarna, tidak berbau, dan juga tidak berasa. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar, termasuk rokok.

Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dalam darah daripada oksigen. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya beberapa penyakit seperti dibawah ini:

- Pusing 

- Sakit kepala

 Mudah lelah

Dalam iklan masyarakat tentang bahaya merokok, kata "Karbon monoksida" sering digunakan untuk menggambarkan salah satu bahaya paling serius dari merokok. Iklan iklan seperti ini juga sering menampilkan peringatan atau akibat yang dapat disebabkan oleh karbon monoksida. Namun, penting untuk diingat bahwa karbon monoksida hanyalah salah satu dari ribuan zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, dan penyakit paru-paru kronik.

 

Pada teks “Nikotin”

Arti kiasan “Nikotin”

Dalam konteks iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok, penggunaan kata "nikotin" secara kiasan dapat diartikan sebagai zat adiktif yang membuat orang ketagihan merokok. Hal ini karena nikotin adalah zat yang dapat merangsang pelepasan dopamin di otak, yang merupakan zat kimia yang terkait dengan rasa senang dan kepuasan.

Penggunaan arti kiasan dalam bahasa Indonesia tergantung pada tujuan dan konteks penggunaannya. Arti kiasan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan menarik. Sedangkan arti non-kiasan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan objektif.

Dalam konteks iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok, penggunaan arti kiasan dapat menjadi strategi komunikasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya nikotin. Hal ini karena arti kiasan dapat menciptakan gambaran yang jelas dan menimbulkan efek emosional bagi masyarakat.

Arti non kiasan “Nikotin”

Arti non kiasan nikotin dalam iklan bahaya merokok adalah zat kimia yang terkandung dalam rokok. Zat ini berwarna kuning kecokelatan dan memiliki rasa pahit. Nikotin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan,

 

 Dalam konteks iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok, penggunaan kata "nikotin" secara non-kiasan dapat membantu untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya nikotin, dan juga mendorong orang untuk berhenti merokok. Penggunaan arti non kiasan dalam iklan bahaya merokok dapat membantu untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan objektif. Hal ini karena arti non kiasan didasarkan pada fakta ilmiah tentang bahaya nikotin.

 

Arti sebenarnya “Nikotin”

arti sebenarnya nikotin dalam iklan bahaya merokok adalah zat kimia yang terkandung dalam rokok. Zat ini berwarna kuning kecokelatan dan memiliki rasa pahit. Nikotin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk Adiksi, Gangguan jantung, Gangguan pernapasan dan Kanker.

 

Pada teks “Bagaimana cara supaya  berhenti?”

Arti kiasan “Bagaimana cara supaya berhenti?”

Dalam konteks iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok, kalimat "bagaimana cara supaya berhenti?” dapat diartikan secara kiasan sebagai suatu cara untuk melepaskan diri dari keterikatan pada rokok. Keterikatan ini dapat berupa ketergantungan fisik, psikologis, atau sosial.

Ketergantungan fisik pada rokok disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Nikotin adalah zat adiktif yang dapat menyebabkan kecanduan. Jika perokok berhenti merokok secara tiba-tiba, maka ia akan mengalami gejala-gejala putus nikotin, seperti sakit kepala, mudah lelah, gelisah, dan susah tidur.

Ketergantungan psikologis pada rokok disebabkan oleh kebiasaan merokok yang telah mendarah daging. Perokok sering kali merokok untuk mengatasi stres, cemas, atau bosan. Jika perokok berhenti merokok, maka ia akan merasa kehilangan sesuatu yang biasa ia lakukan untuk mengatasi perasaan-perasaan itu.

Ketergantungan sosial pada rokok disebabkan oleh lingkungan sosial yang mendukung kebiasaan merokok. Perokok sering kali merokok bersama teman-teman atau anggota keluarga. Jika perokok berhenti merokok, maka ia akan merasa terisolasi dari lingkungan sosialnya.


Arti non kiasan “Bagaimana cara  supaya berhenti?”

Dalam konteks iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok, kalimat "bagaimana cara supaya berhenti" juga dapat diartikan secara non kiasan sebagai suatu cara untuk mengakhiri kebiasaan merokok. Cara berhenti merokok secara non kiasan bisa seperti berhenti secara bertahap. Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah rokok yang dihisap secara bertahap, hingga akhirnya tidak merokok sama sekali. Atau bisa juga dengan cara berhenti secara langsung. Cara ini dilakukan dengan berhenti merokok secara tiba-tiba.

 

Arti sebenarnya dari “Bagaimana cara supaya berhenti merokok”

Arti sebenarnya dari kalimat "bagaimana cara supaya berhenti?" dalam iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok adalah pertanyaan yang diajukan kepada masyarakat untuk mendorong mereka untuk mencari tahu tentang cara berhenti merokok.

Kalimat tersebut biasanya diucapkan oleh seorang narasumber yang merupakan seorang perokok yang telah berhasil berhenti merokok. Narasumber tersebut biasanya menceritakan pengalamannya berhenti merokok dan memberikan tips kepada masyarakat tentang cara berhenti merokok. Atau bisa juga seorang dokter atau ahli yang paham di bidang tersebut dan dapat mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara agar bisa menghentikan kebiasaan merokok. Pertanyaan tersebut juga dapat diartikan sebagai ajakan kepada masyarakat untuk mencari informasi tentang cara berhenti merokok. Informasi tentang cara cara agar bisa berhenti merokok juga dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti misalnya internet, buku, atau layanan konseling berhenti merokok.

 

3.3 Mengelompokkan teks dan citra yang ada berdasarkan ikon, indeks dan simbol.

1. berdasarkan ikon

Ikon merupakan tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya, atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri yang sama dengan apa yang dimaksud. Misalnya kesamaan sebuah peta dengan wilayah geografis yang digambarkannya, foto dan lain-lain. Benda-benda teesebut mendapatkan sifat tanda dengan adanya relasi persamaan diantara tanda dan denotasinya, maka ikon seperti qualisign merupakan suatu firstness.

 

Pada iklan bahaya merokok, ikon rokok tersebut berguna untuk mewakili bahaya merokok itu sendiri, dengan tambahan lingkaran merah yang di silang pada ikon rokok untuk menunjukkan larangan merokok.  Alasan pemilihan ikon rokok tersebut karena dapat dikenali dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu, dampak dampak atau zat-zat yang terkandung dalam rokok juga ditampilkan pada iklan layanan masyarakat untuk menunjukkan dampak nyata dari bahaya merokok terhadap kesehatan kita. Penggunaan ikon rokok dalam iklan ini dapat setidaknya membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, ikon ikon ini juga dapat membuat penyampaian pesan lebih mudah dipahami atau dapat diingat oleh masyarakat.


2. berdasarkan indeks

Indeks adalah jenis tanda yang mengacu pada sesuatu atau seseorang berdasarkan keberadaannya atau lokasinya dalam ruang dan waktu. Asap merupakan indeks untuk asap yang dikeluarkan oleh rokok, lingkaran merah yang diberi coretan mengartikan bahwa itu adalah sebuah peringatan/larangan. Kemudian simbol dompet yang kosong mengeluarkan asap yang membentuk tengkorak tersebut mengacu pada arti bahwa merokok juga dapat memberikan dampak buruk atau permasalahan dalam finansial karena sifat zat nikotin-nya yang membuat si pengguna rokok tersebut menjadi kecanduan.

Indeks-indeks ini digunakan untuk menciptakan kesan yang kuat dan menggugah bagi para penonton iklan. Tujuannya adalah agar orang yang melihat iklan tersebut dapat termotivasi untuk berhenti merokok ataupun untuk mencegah orang orang yang baru saja ingin mencoba merasakan rokok. Penggunaan indeks dalam iklan masyarakat tentang bahaya merokok ini dapat menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan bahwa merokok adalah hal yang berbahaya untuk masyarakat.


3. berdasarkan simbol

Simbol adalah tanda tanda yang mewakili acuannya (contoh atau referensinya) secara semena dan konvensional. Secara  umum semua kata adalah simbol. Namun, sembarang penanda (benda, bunyi, bentuk, dst.) dapat menjadi simbol. Jari telunjuk dan juga jari tengah yang dibentuk sebagai huruf V menjadi simbol untuk kemenangan; warna putih menyimbolkan kebersihan, kemurnian, kesucian; hitam menyimbolkan dosa, kejahatan, korupsi. Semua simbol itu dibangun berdasarkan konvensi sosial. Seperti iklan diatas yang memiliki beberapa simbol yang menunjukkan cara cara atau saran yang dapat dilakukan oleh perokok untuk dapat berhenti dari kebiasaan merokok.                                                                                                        

 

Simbol keluarga, dimana  cara pertama itu adalah meminta bantuan berupa dukungan dari keluarga, dari orang terdekat, maupun kerabat. Tujuannya agar dapat memotivasi dan menyadarkan bahwa merokok itu membahayakan diri.

Simbol orang berolahraga, yang artinya olahraga sangatlah penting karena dapat mengurangi gejala putus nikotin, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Simbol jari tangan yang dikepal, makusdnya adalah kita harus membulatkan tekad kita untuk bisa percaya bahwa kita bisa berenti dari rokok, ini merupakan langkah awal yang krusial. Tekad yang kuat akan membantu kita untuk bertahan dari berbagai tantangan yang akan dihadapi saat kita dalam proses untuk berhenti merokok. Berhenti dari rokok adalah proses yang tentu saja tidak mudah karena efek candu nya. Kita mungkinakan mengalami beberapa gejala nikotin, seperti:

·        Irritabilitas

·        Lekas marah

·        Kesulitan berkonsentrasi

·        Memiliki gangguan pada saat tidur

·        Berat badan bertambah secara tidak normal

 

Gejala gejala diatas dapat membuat kita merasa tidak nyaman dan rasa ingin kembali merokok meningkat drastis. Jika kita tidak memiliki tekad yang kuat untuk berhenti atau menjauhi rokok, kita mungkin akan lebih mudah mennyerah dan kembali kepada kebiasaan merokok.

Simbol dokter, karena dokter dapat membantu kita memahami manfaat berhenti merokok. Dokter dapat menjelaskan kepada kita tentang berbagai manfaat berhenti merokok, baik dari segi kesehatan fisik maupun mental. Manfaat-manfaat tersebut dapat membantu kita untuk lebih termotivasi untuk berhenti merokok. Dokter juga dapat membantu kita mengembangkan rencana berhenti merokok yang sesuai dengan kondisi kita. Rencana berhenti merokok yang sesuai dengan kondisi kita akan lebih efektif untuk membantu kita berhenti merokok. Dokter dapat membantu kita untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendorong kita untuk merokok dan mengembangkan strategi untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.

Simbol dompet yang terlihat kosong dan mengeluarkan asap berbentuk tengkorak, Dompet yang kosong dan mengeluarkan asap merupakan simbol yang sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat bahaya merokok. Simbol ini memiliki dua makna, yaitu makna literal dan makna kiasan.

- Makna literal

Dompet yang kosong melambangkan kerugian finansial yang dialami oleh perokok. Biaya merokok cukup mahal, mulai dari harga rokok itu sendiri, hingga biaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh merokok.

- Makna kiasan

Dompet yang kosong juga melambangkan kerugian yang lebih luas, yaitu kerugian kesehatan, kebahagiaan, dan masa depan. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, dan impotensi. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan biaya pengobatan yang mahal, serta mengurangi kualitas hidup perokok. Selain itu, merokok juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Stress, kecemasan, dan depresi dapat mengganggu hubungan dengan orang lain dan menghambat karier.

Penggunaan simbol dompet yang kosong dan mengeluarkan asap dalam iklan layanan masyarakat bahaya merokok cukup efektif untuk menyampaikan pesannya. Simbol ini mudah dipahami dan dapat menarik perhatian masyarakat.

 

- Generalisasi

Iklan layanan masyarakat bahaya merokok adalah iklan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok. Iklan ini dapat menggunakan berbagai macam tanda, termasuk ikon, indeks, dan simbol, untuk menciptakan kesan yang kuat dan menggugah bagi para penonton iklan.

Ikon adalah tanda yang menyerupai benda yang diwakilinya secara langsung, seperti gambar rokok. Indeks adalah tanda yang mengacu pada sesuatu atau seseorang berdasarkan keberadaannya atau lokasinya dalam ruang dan waktu, seperti asap yang mengacu pada asap yang dikeluarkan oleh rokok. Simbol adalah tanda yang mewakili acuannya secara semena dan konvensional, seperti simbol keluarga yang mengacu pada dukungan dari keluarga.

 

Iklan layanan masyarakat bahaya merokok yang efektif harus menggunakan tanda-tanda yang tepat dan menarik. Tanda-tanda yang tepat dapat membantu untuk menciptakan kesan yang kuat dan menggugah bagi para penonton iklan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang bahaya merokok.

Kemudian ini adalah beberapa contoh penggunaan tanda-tanda dalam iklan layanan masyarakat bahaya merokok seperti, Gambar rokok yang diberi tanda lingkaran merah yang dicoret melambangkan bagaimana sang penyampai iklan melarang kita untuk merokok dan  meninggalkan kebiasaan merokok karena itu dapat membahayakan kesehatan tubuh. Kemudian ada tulisan "Stop Merokok, Ingat Bahayanya" dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara langsung tentang bahaya merokok. Tulisan tersebut dapat memberikan kesan bahwa merokok adalah hal yang berbahaya dan harus dihindari, selain itu simbol simbol seperti simbol keluarga dapat digunakan untuk mewakili dukungan dari keluarga. Simbol tersebut dapat memberikan kesan bahwa keluarga dapat menjadi sumber dukungan bagi seseorang yang ingin berhenti merokok.

Selain menggunakan tanda-tanda yang tepat dan menarik, iklan layanan masyarakat bahaya merokok juga harus memperhatikan hal-hal berikut agar lebih efektif seperti pesan yang disampaikan dalam iklan harus jelas dan mudah dipahami. Iklan harus menyebutkan secara langsung bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh merokok. Kemudian bahasa yang digunakan dalam iklan harus sederhana dan mudah diingat. Iklan harus menggunakan kalimat yang singkat dan mudah dipahami. Selain itu, iklan harus ditayangkan di berbagai media yang tepat, sehingga dapat menjangkau target audiens yang luas. Iklan dapat ditayangkan di televisi, radio, atau media sosial dan memperhatikan hal-hal yang tadi disebutkan, diharapkan iklan layanan masyarakat bahaya merokok dapat lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok.

 


BAB IV

KESIMPULAN

 

Iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya merokok. Iklan-iklan tersebut biasanya ditayangkan di televisi, radio, atau media sosial. Isi iklan layanan masyarakat bahaya merokok biasanya berupa informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Iklan-iklan tentang larangan atau bahaya mengkonsumsi rokok juga biasanya disertai dengan pesan untuk berhenti merokok atau untuk tidak memulai kebiasaan merokok.

Efektivitas dari iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok masih perlu diteliti lebih lanjut oleh para ahli. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa iklan-iklan tersebut juga mampu atau dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok.

Untuk meningkatkan efektivitas iklan layanan masyarakat bahaya merokok, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui cara-cara yang paling efektif untuk menyampaikan pesan bahaya merokok kepada masyarakat. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi iklan layanan masyarakat bahaya merokok secara lebih masif, terutama kepada kelompok masyarakat yang rentan terhadap bahaya merokok, seperti kaum muda.

Pada iklan bahaya merokok, simbol yang digunakan melibatkan simbol larangan (lingkaran merah dengan garis diagonal) pada ikon rokok, yang menciptakan pesan bahwa merokok dilarang atau tidak diizinkan. Simbol ini umum digunakan sebagai tanda larangan atau peringatan di berbagai tempat, dan penggunaannya dalam iklan ini dapat membantu menyampaikan pesan larangan merokok dengan jelas dan tegas.

Selain itu, simbol tengkorak pada asap yang keluar dari dompet yang kosong juga dapat diartikan sebagai simbol dari bahaya kematian yang dapat disebabkan oleh merokok. Tengkorak sering digunakan sebagai simbol kematian atau bahaya, dan penggunaannya dalam iklan ini dapat menciptakan efek emosional yang kuat dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko kesehatan yang serius akibat merokok.

Penggunaan simbol dalam iklan masyarakat tentang bahaya merokok dapat membantu menyampaikan pesan secara singkat namun kuat. Simbol-simbol yang digunakan memiliki makna yang sudah umum dipahami oleh masyarakat, sehingga pesan dapat disampaikan dengan efektif tanpa perlu penjelasan yang panjang.

Menganalisis unsur semiotika dalam desain visual iklan

Desain visual iklan bahaya merokok menggunakan unsur semiotika untuk menyampaikan pesan tentang bahaya merokok. Di bawah ini adalah analisis unsur semiotika dalam desain visual iklan tersebut:

  • Warna: Penggunaan warna merah pada lingkaran dengan garis diagonal (simbol larangan) menciptakan kontrast yang kuat dan menarik perhatian. Warna merah sering dikaitkan dengan peringatan dan bahaya, sehingga memberikan kesan urgensi dalam pesan iklan.
  • Komposisi: Komposisi iklan didesain sedemikian rupa sehingga ikon rokok dengan simbol larangan berada di tengah, menarik perhatian secara langsung. Desain ini memastikan bahwa pesan utama tentang larangan merokok mudah dicerna oleh penonton.
  • Bentuk: Penggunaan bentuk-bentuk tegas, seperti lingkaran merah dengan garis diagonal dan simbol tengkorak, memberikan kesan ketegasan dan bahaya. Bentuk-bentuk ini membantu menyampaikan pesan secara visual tanpa perlu banyak kata.
  • Tekstur: Pada iklan ini, tekstur tidak begitu dominan. Desain visual lebih fokus pada elemen-elemen warna, komposisi, dan bentuk untuk menyampaikan pesan dengan jelas.
  • Simbol: Simbol larangan (lingkaran merah dengan garis diagonal) digunakan sebagai simbol utama untuk menyampaikan pesan larangan merokok. Simbol tengkorak juga digunakan sebagai simbol bahaya dan kematian yang dapat disebabkan oleh merokok.
  • Ikon: Ikon rokok digunakan sebagai representasi visual dari bahaya merokok. Asap yang membentuk tengkorak juga merupakan ikon yang menggambarkan dampak negatif dari merokok terhadap kesehatan.
  • Indeks: Asap yang keluar dari dompet yang kosong diartikan sebagai indeks dari dampak finansial atau kerugian ekonomi yang dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok.
  • Denotasi dan Konotasi: Denotasi dari ikon rokok adalah representasi visual dari rokok. Namun, konotasi atau makna lebih dalamnya adalah bahaya merokok dan dampak negatifnya. Begitu juga dengan simbol tengkorak, denotasinya adalah tengkorak namun konotasinya adalah bahaya dan kematian.

Secara keseluruhan, desain visual iklan bahaya merokok menggunakan unsur semiotika secara efektif untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan membangkitkan kesadaran masyarakat tentang bahaya merokok. Penggunaan warna, komposisi, bentuk, simbol, dan ikon bekerja sama untuk menciptakan desain visual yang kuat dan mempunyai dampak emosional.

Inti dari iklan layanan masyarakat tentang bahaya merokok adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya merokok bagi kesehatan, baik bagi perokok aktif maupun pasif. Iklan-iklan seperti ini biasanya menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan pesannya. Tujuan iklan layanan masyarakat dibuat juga untuk mengurangi angka perokok di Indonesia, karena banyak sekali kejadian orang yang meninggal atau sakit karena disebabkan oleh kebiasaan merokok. Jadi, mari kita lawan rokok bersama sama dengan cara mengurangi kebiasaan merokok atau akan lebih bagus jika kita berhenti dari kebiasaan merokok karena rokok sangat bisa menghancurkan hidup kita. Jadi, jika  Anda adalah perokok pasif atau bahkan perokok aktif, mulailah belajar terbiasa untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Mari kita bersama-sama mencegah bahaya merokok dengan tidak merokok dan tidak membiarkan anak-anak kita merokok, Mari kita usahakan untuk  bisa mulai hidup sehat tanpa rokok untuk masa depan yang lebih baik.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Vera, Nawiroh, : (2015), Semiotika Dalam Riset Komunikasi, Vera, Nawiroh, Semiotika Dalam Riset Komunikasi.(pp,79) Bogor. Ghalia Indonesia.

Nazaruddin, Kahfie (2015). Pengantar Semiotika, Nazaruddin, Kahfie, Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

https://jkms.ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/viewFile/2554/2509

 

 

 

Komentar

  1. Keren! Terima kasih atas ilmunya

    BalasHapus
  2. Terima kasih penjelasannya, ijin menerapkan ya

    BalasHapus
  3. Wah keren nambah ilmu banget, makasih ya penjelasannya!

    BalasHapus
  4. Wah, keren ya. Terima kasih penjelasannya, sangat bermanfaat!

    BalasHapus
  5. woah bermanfaat banget, terima kasih penjelasannya

    BalasHapus
  6. Kita tahu, kalau merokok memang sangat membahayakan kesehatan. Terimakasih sudah membuat artikel ini, yang harus kita lakukan memang mengedukasi sedari dini bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok, terimakasih banyak ilmunya semoga bisa bermanfaat bagi banyak orang!

    BalasHapus
  7. Terimakasih atas informasinya, izin menerapkan ya.

    BalasHapus
  8. Informasinya sangat bermanfaat, saya harap kebiasaan merokok di indonesia bisa berkurang, dan orang orang bisa lebih cepat sadar bahwa kebiasaan merokok itu adalah kebiasaan yang membahayakan diri sendiri

    BalasHapus
  9. Terima kasih, semoga dengan adanya ini bisa mengurangi angka perokok di Indonesia.

    BalasHapus
  10. akhirnya tahu tentangg rokok thxx

    BalasHapus
  11. artikel nya mudah dipahami dan menambah pengetahuan tentang bahaya merokok

    BalasHapus
  12. artikel yg sangat bermanfaat kaa dan mudah dipahami para audiens

    BalasHapus
  13. Penggunaan kata yang tepat dan mudah dipahamii

    BalasHapus
  14. baguss sangat bermanfaat dan penulisannya detail good

    BalasHapus
  15. Sangatt menarik mudah dimngerti sekali

    BalasHapus
  16. Sangat bermanfaat, terima kasih. Izin menerapkannya ya.

    BalasHapus
  17. wah sangat menarik dan bermanfaat

    BalasHapus
  18. Sangat bermanfaat dan menarik semoga kedepannya akan ada lagi ka

    BalasHapus
  19. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  20. Penulisan nya rapi dan mudah dipahami!

    BalasHapus
  21. Penjelasan yang cukup menarik mengenai pembahasan ilmu berbahayanya rokok, semoga dapat bermanfaat bagi para perokok dan bagi banyak orang di luar sana.

    BalasHapus
  22. Wow penjelasan mudah dipahami makasih ya informasinya

    BalasHapus
  23. Terima kasih saya jadi paham apa yang Kaka terangin bermanfaat buat saya

    BalasHapus
  24. Tulisannya bagus. Rapih. Informasi yang ingin diolah pun tersampaikan dengan jelas. Semoga dapat bermanfaat sebagai salah satu dasar iklan layanan masyarakat nantinya

    BalasHapus
  25. penjelasan yang sangat masuk dan mudah dipahami

    BalasHapus
  26. artikelnya sangat bermanfaat, penulisannya bagus dan sangat mudah dipahami. terimakasihhh!!!

    BalasHapus
  27. waaaaauuuwww artikelnya sangat bermanfaat sekali, penulisannya juga mudah dipahami oleh pembaca.

    BalasHapus
  28. wowww sangatt inspiratif dan bermanfaat.saya sangat suka penjelasan dari artikel ini karena bahasany mudah di pahami.

    BalasHapus
  29. soobin-nim, karyamu sangat keren!

    BalasHapus
  30. Bagus, keren dan semoga berhasil👍

    BalasHapus
  31. sangat menarik dan mudah dipahami, artikel ini sangat bermanfaat. terima kasih sudah menulis artikel sebagus ini

    BalasHapus
  32. penjelasannya bagus, rapiii✨

    BalasHapus
  33. Menurut saya artikel ini sangat jos dan top markotop karena kata katany menarik dan unik saya si yes

    BalasHapus
  34. Hasil analisanya sangat menarik dan mendalam, pemaparan hasil analisa juga dikemas dengan sangat baik, informasinya secara keseluruhan tersampaikan dengan jelas 👍🏻

    BalasHapus
  35. mantanku kalo aku sih yes omg keren banget gampang dipahami 😍

    BalasHapus
  36. waahh, penjelasannya sangat mudah di pahami, karena memang banyak dari orang-orang yang belum paham makna iklan melarang merokok

    BalasHapus

Posting Komentar