ANALISA UNSUR SEMIOTIKA DALAM IKLAN BAHAYA MEROKOK-Universitas Bhayangkara Jakarta Raya-Fakultas Ilmu Komunikasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alasan saya memilih iklan ini dengan
harapan dapat mengingatkan masyarakat tentang bahaya merokok, sebab bahaya
merokok mungkin sudah banyak yang mengetahuinya namun tetap saja ada yang
mengabaikan dan tidak peduli tentang dampak dari merokok.
Merokok merupakan salah satu kebiasaan
yang paling berbahaya bagi kesehatan. Asap rokok mengandung lebih dari 7.000
zat kimia, termasuk zat karsinogenik, yaitu zat yang dapat menyebabkan kanker.
Selain kanker, merokok juga dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya
lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit
paru-paru, dan impotensi.
Beberapa penyakit yang dapat di alami
oleh perokok pasif, seperti kanker, karena asap rokok mengandung berbagai zat
karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker, seperti benzopiren, nitrosamin, dan
arsenik. Kanker yang paling sering terjadi akibat merokok adalah kanker
paru-paru, namun merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker
mulut, tenggorokan, lambung, kerongkongan, pankreas, kandung
kemih, dan serviks. Selain itu perokok pasif juga dapat mengidap penyakit
paru-paru karena asap rokok dapat merusak paru-paru dan meningkatkan risiko
terjadinya penyakit paru-paru kronis, seperti bronkitis kronis dan emfisema.
Bronkitis kronis adalah peradangan pada saluran bronkus yang menyebabkan batuk
berdahak berkepanjangan. Emfisema adalah kondisi di mana kantong udara di
paru-paru rusak, sehingga paru-paru tidak dapat mengembang dan berkontraksi dengan baik.
Merokok tidak hanya berbahaya bagi
perokok aktif dan perokok pasif, tetapi juga berbahaya bagi masyarakat secara
keseluruhan. Hal ini karena merokok dapat menimbulkan biaya ekonomi yang tinggi
untuk biaya kesehatan dan kehilangan produktivitas.
Iklan layanan masyarakat tentang bahaya
merokok perlu dipasang di berbagai tempat, seperti televisi, radio, dan media
cetak. Iklan layanan masyarakat ini dapat membantu meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang bahaya merokok.
IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
Sumber: https://pin.it/5CQJeVm
LANDASAN
TEORI
2.1 Pengertian Iklan
Iklan merupakan salah satu bentuk
promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi
tentang keunggulan atas keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang
untuk melakukan pembelian.
Suhandang (2005), mengemukakan iklan
sebagai satu di antara jenis teknik komunikasi massa dengan membayar ruangan
atau waktu untuk menyiarkan informasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan
oleh si pemasang iklan.
Gilson dan Berkman (1980), menurut
keduanya, iklan adalah media komunikasi persuasif yang dirancang sedemikian
rupa untuk menghasilkan respon dan membantu tercapainya objektivitas atau
tujuan pemasaran.
Iklan memiliki peran penting dalam
perekonomian dan juga di masyarakat. Iklan dapat membantu meningkatkan
penjualan produk dan jasa, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Iklan
juga dapat memberikan informasi kepada konsumen tentang sebuah produk atau jasa
yang sedang tersedia di pasaran. Selain itu, iklan juga dapat berperan dalam
pembentukan opini publik, meningkatkan penjualan barang dan jasa,
sehingga dapat mendorong pertumbuhan bisnis.
2.2 Pengertian periklanan
Periklanan merupakan kegiatan yang
terkait pada dua bidang kehidupan manusia sehari hari, yakni ekonomi dan
komunikasi. Dalam bidang ekonomi, periklanan bertindak sebagai salah satu upaya
marketing yang strategis, yaitu upaya memperkenalkan barang baru atau jasa
untuk dapat meraih keuntungan sebanyak mungkin. Dalam hal ini, periklanan
merupakan suatu kekuatan menarik yang ditunjukan pada sejumlah pembeli
tertentu, hal mana dilaksanakan oleh produsen atau pedagang agar dapat mempengaruhi
penjualan barang atau jasa dengan cara yang menguntungkan (Baarle, 1946: 1).
Menurut Philip Kotler, periklanan adalah
segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi ide, produk, atau layanan yang
dilakukan oleh sponsor dengan membayar. Pemilihan media periklanan yang tepat
sangat penying untuk mencapai sebuah tujuan periklanan.
Inti
dari pengertian periklanan adalah komunikasi nonpribadi yang dilakukan oleh
sponsor dengan tujuan untuk mempengaruhi target pasar agar melakukan tindakan
tertentu.
Komunikasi
nonpribadi berarti komunikasi yang dilakukan tanpa adanya interaksi langsung
antara pengirim dan penerima pesan. Pesan iklan disampaikan melalui media
massa, seperti televisi, radio, koran, majalah, internet, dan sebagainya.
Sponsor
adalah pihak yang membiayai kegiatan periklanan. Sponsor dapat berupa
perusahaan, organisasi, atau individu.
Target
pasar adalah sekelompok orang yang menjadi sasaran iklan. Target pasar biasanya
ditentukan berdasarkan faktor-faktor demografis, seperti usia, jenis kelamin,
pekerjaan, dan penghasilan.
2.3 Teori Semiotika
Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda tanda. Tanda
adalah segala sesuatu yang dapat diamati. Karena itu, semiotika mempelajari
tentang bagaimana tanda tanda itu digunakan untuk berkomunikasi ataupun
menciptakan makna dalam berbagai konteks.
Semiotika dapat diterapkan dalam
berbagai bidang, seperti linguistik, komunikasi, dan sastra. Dalam linguistik,
semiotika digunakan untuk mempelajari makna kata, kalimat, dan teks. Dalam
komunikasi, semiotika digunakan untuk mempelajari makna pesan yang disampaikan
melalui berbagai media, seperti bahasa, gambar, dan suara. Dalam sastra,
semiotika digunakan untuk mempelajari makna karya sastra, seperti novel, puisi,
dan drama.
Secara umum juga dikatakan bahwa tanda
adalah sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain; tanda mengacu pada sesuatu yang
lain. Contohnya, awan gelap menjadi tanda bahwa hujan akan segera turun.
Secara garis besar, semiotika dapat
dibagi menjadi dua cabang utama, yaitu semiotika struktural dan semiotika
pragmatis.
Semiotika struktural mempelajari tanda secara sistematis dan
abstrak. Semiotika struktural berfokus pada hubungan antara tanda dan tanda
lainnya, serta hubungan antara tanda dan konteksnya.
Semiotika pragmatis mempelajari tanda dalam konteks
penggunaannya. Semiotika pragmatis berfokus pada bagaimana tanda digunakan
untuk menyampaikan makna dan bagaimana makna tersebut dipahami oleh pengguna
tanda.
Benda benda yang disikapi sebagai tanda
itu merupakan objek kajian semiotika. Memang, terdapat segolongan tanda yang
tergolong prasosial, yakni tanda tanda yang kita dapati dalam mimpi. Dalam hal
ini, tanda prasosial itu lebih disikapi sebagai tanda yang tidak pertama-tama
menghubungkan kita dengan orang lain dalam konteks sosial. Tanda tanda serupa
itu dipandang sebagai fenomena semiotis yang personal/bagian dari suatu psikologi pribadi.
Preminger berpendapat bahwa semiotika
adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu yang menganggap bahwa fenomena
sosial/masyarakat dan kebudayaan itu merupakan tanda, semiotik mempelajari sistem
sistem, aturan aturan, konvensi konvensi yang memungkinkan tanda tanda tersebut
mempunyai arti (Pradopo, 2003: 119).
Menurut Culler (1981), Semiotika adalah
instrumen pembuka rahasia teks dan penandaan karena semiotika adalah puncak
logis dari apa yang disebut Derrida sebagai “logosentrisme” budaya Barat, yaitu
rasionalitas yang memperlakukan makna sebagai konsep atau representasi logis
yang merupakan fungsi tanda sebagai ekspresi (dalam Kurniawan, 2001: 12).
Semiotika juga dibedakan atas tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
1. Semiotika Murni
Semiotika murni adalah cabang semiotika
yang mempelajari tanda-tanda dalam dirinya sendiri tanpa mempertimbangkan
konteks atau makna yang terkait. Membahas tentang dasar filosofis semiotika, yaitu
berkaitan dengan metabahasa, dalam arti hakikat bahasa secara universal. Semiotika
murni dapat membantu kita untuk memahami bagaimana komunikasi terjadi,
bagaimana makna terbentuk, dan bagaimana tanda-tanda digunakan untuk
mempengaruhi perilaku.
2. Semiotika Deskriptif
Semiotika deskriptif adalah cabang
semiotika yang mempelajari tanda-tanda dalam konteks tertentu dan menggambarkan
atau mengklasifikasikan tanda-tanda tersebut. Semiotika deskriptif tidak
berusaha untuk menjelaskan bagaimana tanda-tanda tersebut bekerja atau
bagaimana makna dihasilkan, melainkan hanya berusaha untuk memahami bagaimana
tanda-tanda tersebut digunakan dalam konteks tertentu. Ruang lingkup semiotika
yang membahas tentang semiotika tertentu, misalnya sistem tanda tertentu atau
bahasa tertentu secara deskriptif.
3. Semiotika Terapan
Lingkup semiotika yang membahas tentang
penerapan semiotika pada bidang atau konteks tertentu, misalnya dengan
kaitannya dengan sistem tanda sosial, sastra, komunkasi, periklanan, dan lain
sebagainya (Kaelan, 2009: 164).
Semiotika merupakan ilmu yang kompleks dan luas. Ilmu ini dapat digunakan untuk memahami berbagai aspek kehidupan, mulai dari bahasa, komunikasi, hingga sastra. Contohnya Semiotika terapan dapat digunakan untuk menganalisis media massa, seperti televisi, radio, dan surat kabar. Misalnya, semiotika dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana media massa menggunakan tanda-tanda untuk membentuk opini publik. Atau dalam bidang komunikasi, Semiotika terapan dapat digunakan untuk menganalisis komunikasi antarmanusia, baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Misalnya, semiotika dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana orang menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara untuk menyampaikan pesan.
BAB III
ANALISA
IKLAN
3.1 Mendefinisika Objek Iklan
Iklan masyarakat bahaya merokok adalah
iklan yang fungsi dan tujuannya memberikan kesadaran dan agar mereka lebih
pedulian kepada diri mereka sendiri. Iklan seperti ini berguna untuk
mengingatkan masyarakat akan bahaya merokok.
Secara umum, objek iklan dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
·
Objek
Faktual, yaitu fakta yang mendefinisikan atau menggambarkan tentang bahaya
merokok, seperti kandungan berbahaya yang terdapat pada rokok, serta penyakit
penyakit yang dapat terjadi ketika masyarakat mengonsumsi rokok.
·
Objek
Simbolis, yaitu objek yang mewakili bahaya merokok seperti gambar rokok yang
ditengahnya terdapat logo larangan, dan cara cara agar bisa berhenti dari
rokok.
Objek Faktual seharusnya lebih gampang
dipahami dan juga dipercaya oleh masyarakat. Namun, objek simbiolis dapat lebih
mudah untuk membangun kesadaran
masyarakat. Objek-objek tersebut dipilih dan dikombinasikan secara
cermat agar dapat menyampaikan pesan tentang bahaya merokok secara efektif.
Pemilihan objek yang tepat dapat membuat iklan bahaya merokok lebih menarik
perhatian dan berkesan di hati masyarakat.
Kombinasi objek yang tepat juga dapat
membuat pesan tentang bahaya merokok menjadi lebih jelas
dan mudah dipahami. Iklan bahaya merokok dapat menjadi sarana edukasi
yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang bahaya merokok.
Efektivitas iklan bahaya merokok masih
menjadi perdebatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iklan ini dapat
efektif dalam menurunkan jumlah perokok.
Selain itu, Objek iklan ini dapat didefinisikan
secara denotatif dan konotatif. Secara denotatif, objek iklan ini adalah rokok,
yang merupakan bahan yang mengandung nikotin dan tar yang dapat membahayakan
kesehatan. Secara konotatif, objek iklan ini adalah bahaya merokok, yang
meliputi berbagai dampak negatif yang dapat ditimbulkan oleh rokok, baik bagi
perokok aktif maupun pasif.
3.2 Menganalisa isi teks dalam Iklan
- analisa isi teks berdasarkan kiasan.
Iklan layanan masyarakat tentang bahaya
merokok ini berfokus dan bertujuan untuk menjadi reminder atau pengingat untuk
para perokok bahwasanya merokok adalah kegiatan yang merugikan. Bahaya merokok juga dapat mengancam kesehatan
fisik dan mental si perokok, bahkan tak jarang yang meninggal karena disebabkan
oleh rokok.
Pada teks “Stop merokok, ingat
bahayanya”
Arti kiasan "Stop merokok, ingat
bahayanya"
- Stop merokok adalah ajakan untuk menghentikan kebiasaan merokok.
- Ingat
bahayanya adalah mengingatkan akan risiko dan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh rokok.
Secara kiasan, "Stop merokok"
dapat diartikan sebagai "berhentilah melakukan sesuatu yang
berbahaya". Sedangkan "ingat bahayanya" dapat diartikan sebagai
"sadarilah bahwa sesuatu itu berbahaya".
Dalam konteks iklan merokok, teks
"Stop merokok, ingat bahayanya" memiliki arti bahwa merokok adalah
kebiasaan yang berbahaya dan harus dihentikan. Rokok memiliki berbagai kandungan
zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker,
penyakit jantung, stroke, dan juga penyakit pernapasan.
Teks ini juga mengingatkan bahwa merokok
tidak hanya berbahaya bagi perokok itu sendiri, tetapi juga berbahaya bagi
orang-orang di sekitar perokok, termasuk anak-anak dan juga orang tua.
Arti non kiasan "Stop merokok,
ingat bahayanya"
- Stop
merokok berarti berhentilah merokok.
- Ingat
bahayanya berarti ingatlah akan bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh
merokok.
Namun jika dijabarkan lebih rinci, arti
non kiasan dari teks “Stop merokok, ingat bahayanya” adalah sebagai berikut:
-
Stop
merokok berarti berhentilah mengonsumsi rokok, baik secara aktif maupun
pasif.
-
Ingat
bahayanya berarti ingatlah bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit paru-paru, dan
lain sebagainya.
Teks "Stop merokok, ingat
bahayanya" merupakan ajakan untuk berhenti merokok karena merokok memiliki
banyak bahaya bagi kesehatan. Hal ini didukung oleh berbagai penelitian yang
telah membuktikan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk
penyakit yang berisiko tinggi terutama penyakit penyakit yang menyebabkan
kematian.
Arti sebenarnya "Stop merokok,
ingat bahayanya" adalah ajakan untuk masyarakat agar berhenti merokok
karena merokok memiliki banyak bahaya bagi kesehatan. Bahaya merokok dapat
dibagi menjadi dua kategori, yaitu bahaya bagi perokok aktif dan bahaya bagi
perokok pasif. Namun, selain bahaya kesehatan, merokok juga dapat menyebabkan
kerugian ekonomi dan sosial. Perokok aktif dan pasif dapat mengalami penurunan
produktivitas kerja, Kerusakan finansial, peningkatan biaya pengobatan, dan
risiko kecelakaan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, berhenti merokok adalah
hal yang penting untuk dilakukan, dan merupakan pilihan yang bijak baik bagi
perokok aktif maupun pasif. Sebetulnya, ada banyak sekali cara untuk berhenti dari
kebiasaan merokok, seperti berhenti secara perlahan, menggunakan obat-obatan,
atau berkonsultasi dengan dokter.
Teks "Stop merokok, ingat
bahayanya" juga dapat menjadi motivasi bagi perokok untuk berhenti
merokok. Teks ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang bahaya merokok.
Pada teks “Tar: menyebabkan batuk dan
sesak nafas”
Arti kiasan “Tar: menyebabkan batuk dan sesak
nafas”, "tar" tidak digunakan dalam arti harfiahnya, melainkan
sebagai kiasan untuk menggambarkan konsekuensi negatif dari merokok. Seperti
dampaknya yang bisa menyebabkan batuk
batuk, sesak nafas dan gangguan pernafasan yang lain.
Secara keseluruhan, penggunaan “Tar:
menyebabkan batuk dan sesak nafas” dalam iklan masyarakat tentang bahaya
merokok berperan sebagai pencitraan yang kuat untuk menyampaikan bahaya merokok
tersebut. Kiasan ini membuat dampak konsekuensi merokok terasa lebih nyata dan
langsung, sehingga diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku dan mengurangi
konsumsi rokok.
Penting diingat bahwa "tar" hanyalah satu contoh kiasan yang digunakan dalam iklan anti-rokok. Ada banyak cara lain untuk menggambarkan bahaya merokok, dan masing-masing memiliki dampak emosional dan persuasi yang berbeda.
Arti non kiasan “Tar: menyebabkan batuk
dan sesak nafas”
Secara non-kiasan, kata "Tar"
dapat diartikan sebagai zat kimia yang terkandung dalam rokok. Zat ini berwarna
hitam dan lengket, serta dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan saluran
pernapasan.
Dalam hal ini, kata "Tar"
berfungsi sebagai istilah ilmiah untuk menggambarkan salah satu zat kimia yang
sangat berbahaya dan itu terkandung dalam rokok. Penggunaan arti non-kiasan ini
dimaksudkan untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan objektif.
Penjelasan yang dapat diberikan untuk
arti non-kiasan ini adalah sebagai berikut:
- Tar
adalah zat kimia yang terkandung dalam rokok.
- Tar
dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan saluran pernapasan.
- Kerusakan
yang disebabkan oleh tar dapat menyebabkan batuk dan sesak nafas.
Arti sebenarnya “Tar: menyebabkan batuk
dan sesak nafas”
Secara harfiah, Tar hanya merupakan satu
di antara ribuan bahan kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok. Tar sendiri
memang memiliki efek negatif terhadap kesehatan paru-paru, namun tidak secara
langsung menyebabkan batuk dan sesak napas. Meskipun begitu, ada baiknya kita
tetap memahami arti sebenarnya dari istilah-istilah yang digunakan dalam iklan,
seperti Tar, untuk menghindari kesalahpahaman. Teks ini mengacu pada ajakan untuk
berhenti merokok dan peringatan bahwa kebiasaan merokok itu sangat bahaya.
Pada teks “Karbon Monoksida”
Arti kiasan “Karbon monoksida”
Dalam konteks iklan bahaya merokok,
penggunaan atau pemilihan kata "Karbon monoksida" secara kiasan dapat
diartikan sebagai sebuah zat berbahaya yang bisa saja membahayakan dan mungkin
menyebabkan berbagai penyakit. Hal ini karena Karbon monoksida adalah salah
satu zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok. Zat ini dapat menyebabkan
berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, stroke, dan kanker. Dalam hal
ini, kata "Karbon monoksida" berfungsi sebagai simbol atau perwakilan
untuk menggambarkan keseluruhan bahaya yang terkandung dalam rokok.
9
Penggunaan arti kiasan ini dimaksudkan
untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan menarik. Misalnya pada kata
“Karbon monoksida: Berpengaruh negatif terhadap pernapasan dan pembulu darah” Gambaran
ini sangat dapat membantu masyarakat untuk memahami bahaya rokok secara lebih
visual. Hal ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
bahaya dari kebiasaan merokok.
Arti non kiasan “Karbon monoksida”
Secara non-kiasan, kata "Karbon
monoksida" dapat diartikan sebagai zat kimia yang dihasilkan dari
pembakaran tembakau. Zat ini berwarna tidak berwarna dan tidak berbau, namun
sangat beracun.
Dalam hal ini, kata "Karbon
monoksida" berfungsi sebagai istilah ilmiah untuk menggambarkan salah satu
zat kimia berbahaya yang terkandung dalam rokok. Penggunaan arti non-kiasan ini
dimaksudkan untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan objektif. Penjelasan
tentang Karbon monoksida ini lebih
akurat dan objektif karena didasarkan pada fakta ilmiah. Namun, penjelasan ini
mungkin kurang efektif untuk menyampaikan pesan bahaya rokok kepada masyarakat
umum. Hal ini karena masyarakat umum mungkin tidak memahami istilah-istilah
ilmiah yang digunakan. Penggunaan arti kiasan dan non-kiasan dalam iklan bahaya
merokok dapat disesuaikan dengan tujuan dan target audiens. Jika tujuannya
adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya rokok secara
umum, maka penggunaan arti kiasan dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika
tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi secara akurat dan objektif, maka
penggunaan arti non-kiasan dapat menjadi pilihan yang lebih tepat.
Arti sebenarnya “Karbon monoksida”
Arti sebenarnya dari kata "Karbon
monoksida" dalam iklan bahaya merokok adalah zat beracun yang tidak
berwarna, tidak berbau, dan juga tidak berasa. Karbon monoksida dihasilkan dari
pembakaran tidak sempurna bahan bakar, termasuk rokok.
Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan hemoglobin dalam darah daripada oksigen. Hal ini menyebabkan tubuh kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya beberapa penyakit seperti dibawah ini:
- Pusing
- Sakit kepala
- Mudah lelah
Dalam iklan masyarakat tentang bahaya
merokok, kata "Karbon monoksida" sering digunakan untuk menggambarkan
salah satu bahaya paling serius dari merokok. Iklan iklan seperti ini juga
sering menampilkan peringatan atau akibat yang dapat disebabkan oleh karbon monoksida.
Namun, penting untuk diingat bahwa karbon monoksida hanyalah salah satu dari
ribuan zat berbahaya yang terkandung dalam rokok. Merokok dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker, penyakit jantung, stroke, dan
penyakit paru-paru kronik.
Pada teks “Nikotin”
Arti kiasan “Nikotin”
Dalam konteks iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok, penggunaan kata "nikotin" secara kiasan dapat
diartikan sebagai zat adiktif yang membuat orang ketagihan merokok. Hal ini
karena nikotin adalah zat yang dapat merangsang pelepasan dopamin di otak, yang
merupakan zat kimia yang terkait dengan rasa senang dan kepuasan.
Penggunaan arti kiasan dalam bahasa
Indonesia tergantung pada tujuan dan konteks penggunaannya. Arti kiasan dapat
digunakan untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan menarik. Sedangkan
arti non-kiasan dapat digunakan untuk menyampaikan informasi secara lebih
akurat dan objektif.
Dalam konteks iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok, penggunaan arti kiasan dapat menjadi strategi
komunikasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
nikotin. Hal ini karena arti kiasan dapat menciptakan gambaran yang jelas dan
menimbulkan efek emosional bagi masyarakat.
Arti non kiasan “Nikotin”
Arti non kiasan nikotin dalam iklan
bahaya merokok adalah zat kimia yang terkandung dalam rokok. Zat ini berwarna
kuning kecokelatan dan memiliki rasa pahit. Nikotin dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan,
Dalam konteks iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok, penggunaan kata "nikotin" secara non-kiasan
dapat membantu untuk menyebarkan kesadaran tentang bahaya nikotin, dan juga mendorong
orang untuk berhenti merokok. Penggunaan arti non kiasan dalam iklan bahaya
merokok dapat membantu untuk menyampaikan informasi secara lebih akurat dan
objektif. Hal ini karena arti non kiasan didasarkan pada fakta ilmiah tentang
bahaya nikotin.
Arti sebenarnya “Nikotin”
arti sebenarnya nikotin dalam iklan
bahaya merokok adalah zat kimia yang terkandung dalam rokok. Zat ini berwarna
kuning kecokelatan dan memiliki rasa pahit. Nikotin dapat menyebabkan berbagai
masalah kesehatan, termasuk Adiksi, Gangguan jantung, Gangguan pernapasan dan Kanker.
Pada teks “Bagaimana cara supaya berhenti?”
Arti kiasan “Bagaimana cara supaya
berhenti?”
Dalam konteks iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok, kalimat "bagaimana cara supaya berhenti?” dapat
diartikan secara kiasan sebagai suatu cara untuk melepaskan diri dari
keterikatan pada rokok. Keterikatan ini dapat berupa ketergantungan fisik,
psikologis, atau sosial.
Ketergantungan fisik pada rokok
disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam rokok. Nikotin adalah zat adiktif
yang dapat menyebabkan kecanduan. Jika perokok berhenti merokok secara
tiba-tiba, maka ia akan mengalami gejala-gejala putus nikotin, seperti sakit
kepala, mudah lelah, gelisah, dan susah tidur.
Ketergantungan psikologis pada rokok
disebabkan oleh kebiasaan merokok yang telah mendarah daging. Perokok sering
kali merokok untuk mengatasi stres, cemas, atau bosan. Jika perokok berhenti
merokok, maka ia akan merasa kehilangan sesuatu yang biasa ia lakukan untuk
mengatasi perasaan-perasaan itu.
Ketergantungan sosial pada rokok disebabkan oleh lingkungan sosial yang mendukung kebiasaan merokok. Perokok sering kali merokok bersama teman-teman atau anggota keluarga. Jika perokok berhenti merokok, maka ia akan merasa terisolasi dari lingkungan sosialnya.
Arti non kiasan “Bagaimana cara supaya berhenti?”
Dalam konteks iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok, kalimat "bagaimana cara supaya berhenti" juga
dapat diartikan secara non kiasan sebagai suatu cara untuk mengakhiri kebiasaan
merokok. Cara berhenti merokok secara non kiasan bisa seperti berhenti secara
bertahap. Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah rokok yang dihisap secara
bertahap, hingga akhirnya tidak merokok sama sekali. Atau bisa juga dengan cara
berhenti secara langsung. Cara ini dilakukan dengan berhenti merokok secara
tiba-tiba.
Arti sebenarnya dari “Bagaimana cara
supaya berhenti merokok”
Arti sebenarnya dari kalimat
"bagaimana cara supaya berhenti?" dalam iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok adalah pertanyaan yang diajukan kepada masyarakat untuk
mendorong mereka untuk mencari tahu tentang cara berhenti merokok.
Kalimat tersebut biasanya diucapkan oleh
seorang narasumber yang merupakan seorang perokok yang telah berhasil berhenti
merokok. Narasumber tersebut biasanya menceritakan pengalamannya berhenti
merokok dan memberikan tips kepada masyarakat tentang cara berhenti merokok.
Atau bisa juga seorang dokter atau ahli yang paham di bidang tersebut dan dapat
mengedukasi masyarakat tentang bagaimana cara agar bisa menghentikan kebiasaan
merokok. Pertanyaan tersebut juga dapat diartikan sebagai ajakan kepada
masyarakat untuk mencari informasi tentang cara berhenti merokok. Informasi tentang
cara cara agar bisa berhenti merokok juga dapat diperoleh dari berbagai sumber,
seperti misalnya internet, buku, atau layanan konseling berhenti merokok.
3.3 Mengelompokkan teks dan citra yang
ada berdasarkan ikon, indeks dan simbol.
1.
berdasarkan ikon
Ikon merupakan tanda yang menyerupai
benda yang diwakilinya, atau suatu tanda yang menggunakan kesamaan atau ciri-ciri
yang sama dengan apa yang dimaksud. Misalnya kesamaan sebuah peta dengan
wilayah geografis yang digambarkannya, foto dan lain-lain. Benda-benda teesebut
mendapatkan sifat tanda dengan adanya relasi persamaan diantara tanda dan
denotasinya, maka ikon seperti qualisign merupakan suatu firstness.
Pada iklan bahaya merokok, ikon rokok
tersebut berguna untuk mewakili bahaya merokok itu sendiri, dengan tambahan
lingkaran merah yang di silang pada ikon rokok untuk menunjukkan larangan
merokok. Alasan pemilihan ikon rokok
tersebut karena dapat dikenali dengan mudah oleh masyarakat. Selain itu, dampak
dampak atau zat-zat yang terkandung dalam rokok juga ditampilkan pada iklan
layanan masyarakat untuk menunjukkan dampak nyata dari bahaya merokok terhadap
kesehatan kita. Penggunaan ikon rokok dalam iklan ini dapat setidaknya membantu
meningkatkan kesadaran masyarakat, ikon ikon ini juga dapat membuat penyampaian
pesan lebih mudah dipahami atau dapat diingat oleh masyarakat.
2. berdasarkan indeks
Indeks adalah jenis tanda yang mengacu
pada sesuatu atau seseorang berdasarkan keberadaannya atau lokasinya dalam
ruang dan waktu. Asap merupakan indeks untuk asap yang dikeluarkan oleh rokok,
lingkaran merah yang diberi coretan mengartikan bahwa itu adalah sebuah
peringatan/larangan. Kemudian simbol dompet yang kosong mengeluarkan asap yang
membentuk tengkorak tersebut mengacu pada arti bahwa merokok juga dapat
memberikan dampak buruk atau permasalahan dalam finansial karena sifat zat
nikotin-nya yang membuat si pengguna rokok tersebut menjadi kecanduan.
Indeks-indeks ini digunakan untuk
menciptakan kesan yang kuat dan menggugah bagi para penonton iklan. Tujuannya
adalah agar orang yang melihat iklan tersebut dapat termotivasi untuk berhenti
merokok ataupun untuk mencegah orang orang yang baru saja ingin mencoba merasakan
rokok. Penggunaan indeks dalam iklan masyarakat tentang bahaya merokok ini dapat
menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan bahwa merokok adalah hal
yang berbahaya untuk masyarakat.
3. berdasarkan simbol
Simbol adalah tanda tanda yang mewakili
acuannya (contoh atau referensinya) secara semena dan konvensional. Secara umum semua kata adalah simbol. Namun,
sembarang penanda (benda, bunyi, bentuk, dst.) dapat menjadi simbol. Jari
telunjuk dan juga jari tengah yang dibentuk sebagai huruf V menjadi simbol
untuk kemenangan; warna putih menyimbolkan kebersihan, kemurnian, kesucian;
hitam menyimbolkan dosa, kejahatan, korupsi. Semua simbol itu dibangun
berdasarkan konvensi sosial. Seperti iklan diatas yang memiliki beberapa simbol
yang menunjukkan cara cara atau saran yang dapat dilakukan oleh perokok untuk
dapat berhenti dari kebiasaan merokok.
Simbol keluarga, dimana cara pertama itu adalah meminta bantuan
berupa dukungan dari keluarga, dari orang terdekat, maupun kerabat. Tujuannya
agar dapat memotivasi dan menyadarkan bahwa merokok itu membahayakan diri.
Simbol orang berolahraga, yang artinya
olahraga sangatlah penting karena dapat mengurangi gejala putus nikotin,
meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan kesehatan tubuh secara menyeluruh.
Simbol jari tangan yang dikepal,
makusdnya adalah kita harus membulatkan tekad kita untuk bisa percaya bahwa
kita bisa berenti dari rokok, ini merupakan langkah awal yang krusial. Tekad
yang kuat akan membantu kita untuk bertahan dari berbagai tantangan yang akan
dihadapi saat kita dalam proses untuk berhenti merokok. Berhenti dari rokok
adalah proses yang tentu saja tidak mudah karena efek candu nya. Kita
mungkinakan mengalami beberapa gejala nikotin, seperti:
·
Irritabilitas
·
Lekas
marah
·
Kesulitan
berkonsentrasi
·
Memiliki
gangguan pada saat tidur
·
Berat
badan bertambah secara tidak normal
Gejala gejala diatas dapat membuat kita
merasa tidak nyaman dan rasa ingin kembali merokok meningkat drastis. Jika kita
tidak memiliki tekad yang kuat untuk berhenti atau menjauhi rokok, kita mungkin
akan lebih mudah mennyerah dan kembali kepada kebiasaan merokok.
Simbol dokter, karena dokter dapat
membantu kita memahami manfaat berhenti merokok. Dokter dapat menjelaskan
kepada kita tentang berbagai manfaat berhenti merokok, baik dari segi kesehatan
fisik maupun mental. Manfaat-manfaat tersebut dapat membantu kita untuk lebih
termotivasi untuk berhenti merokok. Dokter juga dapat membantu kita
mengembangkan rencana berhenti merokok yang sesuai dengan kondisi kita. Rencana
berhenti merokok yang sesuai dengan kondisi kita akan lebih efektif untuk
membantu kita berhenti merokok. Dokter dapat membantu kita untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mendorong kita untuk merokok dan
mengembangkan strategi untuk mengatasi faktor-faktor tersebut.
Simbol dompet yang terlihat kosong dan mengeluarkan asap berbentuk tengkorak, Dompet yang kosong dan mengeluarkan asap merupakan simbol yang sering digunakan dalam iklan layanan masyarakat bahaya merokok. Simbol ini memiliki dua makna, yaitu makna literal dan makna kiasan.
- Makna literal
Dompet yang kosong melambangkan kerugian
finansial yang dialami oleh perokok. Biaya merokok cukup mahal, mulai dari
harga rokok itu sendiri, hingga biaya pengobatan penyakit yang disebabkan oleh
merokok.
- Makna kiasan
Dompet yang kosong juga melambangkan
kerugian yang lebih luas, yaitu kerugian kesehatan, kebahagiaan, dan masa
depan. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit
jantung, stroke, dan impotensi. Penyakit-penyakit tersebut dapat menyebabkan
biaya pengobatan yang mahal, serta mengurangi kualitas hidup perokok. Selain
itu, merokok juga dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Stress,
kecemasan, dan depresi dapat mengganggu hubungan dengan orang lain dan
menghambat karier.
Penggunaan simbol dompet yang kosong dan
mengeluarkan asap dalam iklan layanan masyarakat bahaya merokok cukup efektif
untuk menyampaikan pesannya. Simbol ini mudah dipahami dan dapat menarik
perhatian masyarakat.
- Generalisasi
Ikon adalah tanda yang menyerupai benda
yang diwakilinya secara langsung, seperti gambar rokok. Indeks adalah tanda
yang mengacu pada sesuatu atau seseorang berdasarkan keberadaannya atau
lokasinya dalam ruang dan waktu, seperti asap yang mengacu pada asap yang
dikeluarkan oleh rokok. Simbol adalah tanda yang mewakili acuannya secara
semena dan konvensional, seperti simbol keluarga yang mengacu pada dukungan
dari keluarga.
Iklan layanan masyarakat bahaya merokok
yang efektif harus menggunakan tanda-tanda yang tepat dan menarik. Tanda-tanda
yang tepat dapat membantu untuk menciptakan kesan yang kuat dan menggugah bagi
para penonton iklan, sehingga dapat meningkatkan kesadaran mereka tentang
bahaya merokok.
Kemudian ini adalah beberapa contoh
penggunaan tanda-tanda dalam iklan layanan masyarakat bahaya merokok seperti, Gambar
rokok yang diberi tanda lingkaran merah yang dicoret melambangkan bagaimana
sang penyampai iklan melarang kita untuk merokok dan meninggalkan kebiasaan merokok karena itu
dapat membahayakan kesehatan tubuh. Kemudian ada tulisan "Stop Merokok,
Ingat Bahayanya" dapat digunakan untuk menyampaikan pesan secara langsung
tentang bahaya merokok. Tulisan tersebut dapat memberikan kesan bahwa merokok
adalah hal yang berbahaya dan harus dihindari, selain itu simbol simbol seperti
simbol keluarga dapat digunakan untuk mewakili dukungan dari
keluarga. Simbol tersebut dapat memberikan kesan bahwa keluarga dapat
menjadi sumber dukungan bagi seseorang yang ingin berhenti merokok.
Selain menggunakan tanda-tanda yang
tepat dan menarik, iklan layanan masyarakat bahaya merokok juga harus
memperhatikan hal-hal berikut agar lebih efektif seperti pesan yang disampaikan
dalam iklan harus jelas dan mudah dipahami. Iklan harus menyebutkan secara
langsung bahaya-bahaya yang dapat ditimbulkan oleh merokok. Kemudian bahasa
yang digunakan dalam iklan harus sederhana dan mudah diingat. Iklan harus
menggunakan kalimat yang singkat dan mudah dipahami. Selain itu, iklan harus
ditayangkan di berbagai media yang tepat, sehingga dapat menjangkau target
audiens yang luas. Iklan dapat ditayangkan di televisi, radio, atau media
sosial dan memperhatikan hal-hal yang tadi disebutkan, diharapkan iklan layanan
masyarakat bahaya merokok dapat lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang bahaya merokok.
BAB IV
KESIMPULAN
Iklan layanan masyarakat tentang bahaya
merokok merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan
bahaya merokok. Iklan-iklan tersebut biasanya ditayangkan di televisi, radio,
atau media sosial. Isi iklan layanan masyarakat bahaya merokok biasanya berupa
informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan, baik bagi perokok aktif maupun
pasif. Iklan-iklan tentang larangan atau bahaya mengkonsumsi rokok juga
biasanya disertai dengan pesan untuk berhenti merokok atau untuk tidak memulai
kebiasaan merokok.
Efektivitas dari iklan layanan
masyarakat tentang bahaya merokok masih perlu diteliti lebih lanjut oleh para
ahli. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa iklan-iklan tersebut juga
mampu atau dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok.
Untuk meningkatkan efektivitas iklan
layanan masyarakat bahaya merokok, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk mengetahui cara-cara yang paling efektif untuk menyampaikan pesan bahaya
merokok kepada masyarakat. Selain itu, perlu juga dilakukan sosialisasi iklan
layanan masyarakat bahaya merokok secara lebih masif, terutama kepada kelompok
masyarakat yang rentan terhadap bahaya merokok, seperti kaum muda.
Pada iklan bahaya merokok, simbol yang
digunakan melibatkan simbol larangan (lingkaran merah dengan garis diagonal)
pada ikon rokok, yang menciptakan pesan bahwa merokok dilarang atau tidak
diizinkan. Simbol ini umum digunakan sebagai tanda larangan atau peringatan di
berbagai tempat, dan penggunaannya dalam iklan ini dapat membantu menyampaikan
pesan larangan merokok dengan jelas dan tegas.
Selain itu, simbol tengkorak pada asap
yang keluar dari dompet yang kosong juga dapat diartikan sebagai simbol dari
bahaya kematian yang dapat disebabkan oleh merokok. Tengkorak sering digunakan
sebagai simbol kematian atau bahaya, dan penggunaannya dalam iklan ini dapat
menciptakan efek emosional yang kuat dan meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang risiko kesehatan yang serius akibat merokok.
Penggunaan simbol dalam iklan masyarakat tentang bahaya merokok dapat membantu menyampaikan pesan secara singkat namun kuat. Simbol-simbol yang digunakan memiliki makna yang sudah umum dipahami oleh masyarakat, sehingga pesan dapat disampaikan dengan efektif tanpa perlu penjelasan yang panjang.
Menganalisis unsur semiotika dalam
desain visual iklan
Desain visual iklan bahaya merokok
menggunakan unsur semiotika untuk menyampaikan pesan tentang bahaya merokok. Di
bawah ini adalah analisis unsur semiotika dalam desain visual iklan tersebut:
- Warna:
Penggunaan warna merah pada lingkaran dengan garis diagonal (simbol
larangan) menciptakan kontrast yang kuat dan menarik perhatian. Warna
merah sering dikaitkan dengan peringatan dan bahaya, sehingga memberikan
kesan urgensi dalam pesan iklan.
- Komposisi:
Komposisi iklan didesain sedemikian rupa sehingga ikon rokok dengan simbol
larangan berada di tengah, menarik perhatian secara langsung. Desain ini
memastikan bahwa pesan utama tentang larangan merokok mudah dicerna oleh
penonton.
- Bentuk:
Penggunaan bentuk-bentuk tegas, seperti lingkaran merah dengan garis
diagonal dan simbol tengkorak, memberikan kesan ketegasan dan bahaya.
Bentuk-bentuk ini membantu menyampaikan pesan secara visual tanpa perlu
banyak kata.
- Tekstur:
Pada iklan ini, tekstur tidak begitu dominan. Desain visual lebih fokus
pada elemen-elemen warna, komposisi, dan bentuk untuk menyampaikan pesan
dengan jelas.
- Simbol:
Simbol larangan (lingkaran merah dengan garis diagonal) digunakan sebagai
simbol utama untuk menyampaikan pesan larangan merokok. Simbol tengkorak
juga digunakan sebagai simbol bahaya dan kematian yang dapat disebabkan
oleh merokok.
- Ikon:
Ikon rokok digunakan sebagai representasi visual dari bahaya merokok. Asap
yang membentuk tengkorak juga merupakan ikon yang menggambarkan dampak
negatif dari merokok terhadap kesehatan.
- Indeks: Asap yang keluar dari dompet yang kosong diartikan sebagai indeks dari dampak finansial atau kerugian ekonomi yang dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok.
- Denotasi
dan Konotasi: Denotasi dari ikon rokok adalah representasi visual dari
rokok. Namun, konotasi atau makna lebih dalamnya adalah bahaya merokok dan
dampak negatifnya. Begitu juga dengan simbol tengkorak, denotasinya adalah
tengkorak namun konotasinya adalah bahaya dan kematian.
Secara keseluruhan, desain visual iklan
bahaya merokok menggunakan unsur semiotika secara efektif untuk menyampaikan
pesan dengan jelas dan membangkitkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok. Penggunaan warna, komposisi, bentuk, simbol, dan ikon bekerja sama
untuk menciptakan desain visual yang kuat dan mempunyai dampak emosional.
Inti dari iklan layanan masyarakat
tentang bahaya merokok adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat
tentang bahaya merokok bagi kesehatan, baik bagi perokok aktif maupun pasif.
Iklan-iklan seperti ini biasanya menggunakan berbagai cara untuk menyampaikan
pesannya. Tujuan iklan layanan masyarakat dibuat juga untuk mengurangi angka
perokok di Indonesia, karena banyak sekali kejadian orang yang meninggal atau
sakit karena disebabkan oleh kebiasaan merokok. Jadi, mari kita lawan rokok
bersama sama dengan cara mengurangi kebiasaan merokok atau akan lebih bagus
jika kita berhenti dari kebiasaan merokok karena rokok sangat bisa
menghancurkan hidup kita. Jadi, jika
Anda adalah perokok pasif atau bahkan perokok aktif, mulailah belajar
terbiasa untuk berhenti dari kebiasaan merokok. Mari kita bersama-sama mencegah
bahaya merokok dengan tidak merokok dan tidak membiarkan anak-anak kita merokok,
Mari kita usahakan untuk bisa mulai
hidup sehat tanpa rokok untuk masa depan yang lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Vera, Nawiroh, :
(2015), Semiotika Dalam Riset Komunikasi, Vera, Nawiroh, Semiotika Dalam Riset
Komunikasi.(pp,79) Bogor. Ghalia Indonesia.
Nazaruddin,
Kahfie (2015). Pengantar Semiotika, Nazaruddin, Kahfie, Pengantar Semiotika.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
https://jkms.ejournal.unri.ac.id/index.php/JKMS/article/viewFile/2554/2509
Keren! Terima kasih atas ilmunya
BalasHapusTerima kasih penjelasannya, ijin menerapkan ya
BalasHapusWah keren nambah ilmu banget, makasih ya penjelasannya!
BalasHapusWow bermanfaat sekali-!
BalasHapusWah, keren ya. Terima kasih penjelasannya, sangat bermanfaat!
BalasHapusTerima kasih atas ilmunya !
BalasHapuswoah bermanfaat banget, terima kasih penjelasannya
BalasHapusKita tahu, kalau merokok memang sangat membahayakan kesehatan. Terimakasih sudah membuat artikel ini, yang harus kita lakukan memang mengedukasi sedari dini bahaya yang dapat ditimbulkan oleh rokok, terimakasih banyak ilmunya semoga bisa bermanfaat bagi banyak orang!
BalasHapusTerimakasih atas informasinya, izin menerapkan ya.
BalasHapuswaw bermanfaat!!!
BalasHapusInformasinya sangat bermanfaat, saya harap kebiasaan merokok di indonesia bisa berkurang, dan orang orang bisa lebih cepat sadar bahwa kebiasaan merokok itu adalah kebiasaan yang membahayakan diri sendiri
BalasHapusTerima kasih, semoga dengan adanya ini bisa mengurangi angka perokok di Indonesia.
BalasHapusakhirnya tahu tentangg rokok thxx
BalasHapusartikel nya mudah dipahami dan menambah pengetahuan tentang bahaya merokok
BalasHapusartikel yg sangat bermanfaat kaa dan mudah dipahami para audiens
BalasHapusPenggunaan kata yang tepat dan mudah dipahamii
BalasHapusPenjelasanya sagat mudah dipahami
BalasHapusbaguss sangat bermanfaat dan penulisannya detail good
BalasHapusSangatt menarik mudah dimngerti sekali
BalasHapusSangat bermanfaat, terima kasih. Izin menerapkannya ya.
BalasHapuswah sangat menarik dan bermanfaat
BalasHapusbagus
BalasHapusthx for your info bree😉
BalasHapusSangat bermanfaat dan menarik semoga kedepannya akan ada lagi ka
BalasHapusAjib
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPenulisan nya rapi dan mudah dipahami!
BalasHapusPenjelasan yang cukup menarik mengenai pembahasan ilmu berbahayanya rokok, semoga dapat bermanfaat bagi para perokok dan bagi banyak orang di luar sana.
BalasHapusWow penjelasan mudah dipahami makasih ya informasinya
BalasHapusTerima kasih saya jadi paham apa yang Kaka terangin bermanfaat buat saya
BalasHapusTulisannya bagus. Rapih. Informasi yang ingin diolah pun tersampaikan dengan jelas. Semoga dapat bermanfaat sebagai salah satu dasar iklan layanan masyarakat nantinya
BalasHapuspenjelasan yang sangat masuk dan mudah dipahami
BalasHapusartikelnya sangat bermanfaat, penulisannya bagus dan sangat mudah dipahami. terimakasihhh!!!
BalasHapuswaaaaauuuwww artikelnya sangat bermanfaat sekali, penulisannya juga mudah dipahami oleh pembaca.
BalasHapuswowww sangatt inspiratif dan bermanfaat.saya sangat suka penjelasan dari artikel ini karena bahasany mudah di pahami.
BalasHapussoobin-nim, karyamu sangat keren!
BalasHapusBagus, keren dan semoga berhasil👍
BalasHapussangat menarik dan mudah dipahami, artikel ini sangat bermanfaat. terima kasih sudah menulis artikel sebagus ini
BalasHapuspenjelasannya bagus, rapiii✨
BalasHapusMenurut saya artikel ini sangat jos dan top markotop karena kata katany menarik dan unik saya si yes
BalasHapusHasil analisanya sangat menarik dan mendalam, pemaparan hasil analisa juga dikemas dengan sangat baik, informasinya secara keseluruhan tersampaikan dengan jelas 👍🏻
BalasHapusmantanku kalo aku sih yes omg keren banget gampang dipahami 😍
BalasHapusBagus rek
BalasHapuswaahh, penjelasannya sangat mudah di pahami, karena memang banyak dari orang-orang yang belum paham makna iklan melarang merokok
BalasHapus